Blog Artikel Seputar Ibu dan Bayi

Penyebab Bayi Tidak Mau Minum Susu ataupun Menyusui

Baby, Child, Toddler, Girl, Childhood, Caucasian, Eyes

Tiba-tiba saja si kecil mogok menyusu. Jangan panik dulu, mogok menyusu dapat terjadi pada bayi walaupun sebelumnya bayi sudah fasih menyusu. Mogok menyusu, yang dikenal juga sebagai nursing strike, merupakan salah satu cara bayi protes pada sang ibu bahwa ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman dalam proses menyusui.

Umumnya hal ini terjadi pada bayi usia 2-4 bulan, namun juga dapat pada usia 6-8 bulan atau di usia lainnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi penyebab anak mogok menyusu .

Pertama, bayi yang sedang kurang sehat dapat mengalami kesulitan untuk mengisap, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi menjadi capek, stress, dan frustrasi kemudian bayi menolak untuk menyusu langsung.

Kedua bayi merasakan sakit karena tumbuh gigi, sariawan, atau infeksi jamur pada mulut.

Ketiga , bayi sedang menderita pilek dan hidung tersumbat, sehingga saat menyusu bayi tidak/sulit bernafas.

Penyebab berikutnya adalah karena terdapatnya infeksi pada telinga bayi akan menyebabkan rasa sakit saat menyusu. Atau ada nyeri pada bekas tempat imunisasi yang tertekan pada posisi tertentu saat menyusu.

Bisa juga karena ibu belum menguasai tehnik menyusui dengan baik sehingga bayi merasa tidak nyaman atau diperlakukan kasar saat menyusu.

Bayi juga bisa mogok menyusu karena bingung puting. Ini karena bayi yang terlalu sering diberi susu botol atau empeng sejak dini. Hal ini karena pengalaman minum susu dari botol berbeda dengan menyusu langsung sehingga bayi menjadi stress dan frustasi.

Selain itu, mungkin karena terlalu sering minum dari botol ASI ibu berkurang sehingga bayi mengalami kesulitan dan harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan ASI bila menyusu langsung. Hal ini juga dapat menyebabkan bayi menjadi stress dan frustasi kemudian bayi mogok menyusu. 

Jadwal menyusui yang terlalu kaku juga bisa membuat mogok menyusu ini. Satu hal yang harus diperhatikan adalah kebiasaan ibu yang suka berteriak karena sakit pada proses menyusui atau berbicara dengan orang lain dengan suara keras selagi menyusui sehingga bayi kaget dan merasa terganggu.

Ibu sering melepaskan diri saat bayi ingin menyusu atau ibu sering mengguncang payudara sehingga mulut bayi terlepas dari hisapannya. Kondisi bayi yang terpisah cukup lama dari ibunya, juga bisa menjadi penyebab. Juga jika ada perubahan besar pada rutinitas bayi, misalnya pindah rumah, kedatangan pengasuh baru, pergi dalam waktu lama, ibu sedang menstruasi sehingga terdapat sedikit perubahan pada tubuh dan ASI ibu.

Hal lainnya adalah karena produksi ASI terlalu sedikit sehingga bayi merasa kesulitan dalam mendapat ASI selagi menyusu atau produksi ASI terlalu berlebihan sehingga bayi sering tersedak selagi menyusu.

Atau karena adanya perubahan pada rasa ASI karena ibu mengkonsumsi makanan, minuman, atau obat tertentu. Setiap bayi memiliki respon yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Belum tentu akibat dari hal-hal tersebut diatas bayi langsung mogok menyusui, namun bila bayi mengalami mogok menyusu bisa jadi akibat hal-hal diatas. Namun sebagai seorang ibu yang ingin memberikan ASInya pasti sedih bila bayi tidak mau menyusu.

Nah, jika si kecil mogok menyusu, cobalah beberapa hal berikut yang mungkin dapat mensiasati mogok menyusu pada bayi.

Misalnya jangan stress, segera cari tahu penyebab si bayi mogok menyusu itu. Cobalah menyusui bayi saat bayi sangat lapar atau saat bayi mengantuk atau setengah tidur.

Susui bayi sesuai dengan kehendak bayi, hindari jadwal menyusui yang terlalu kaku, cobalah menyusui dengan posisi lain yang bervariasi, hindari berteriak saat sedang menyusui, hindari hal-hal yang dapat mengganggu saat sedang menyusui. Jangan berbicara dengan orang lain dengan suara keras, matikan TV, radio, atau handphone.

Susui bayi di ruangan yang tenang dan tidak terlalu terang. Dekap bayi dan kembalikan hubungan dengan menyentuh langsung bayi bila penyebabnya adalah perpisahan ibu dan bayi yang cukup lama. Coba juga susui dengan sendok, pipet, atau cangkir bayi (tidak dengan botol dan dot) Pastikan bayi tidak kekurangan cairan dan jangan lupa untuk memompa ASI ibu saat bayi sedang mogok menyusu. Hal ini berguna untuk menjaga produksi ASI tetap banyak dan sekaligus untuk menambah stok ASI untuk diberikan melalui botol/sendok.

Disamping itu memompa ASI juga mencegah masalah payudara bengkak dan mastitis. Kesabaran dan pantang menyerah adalah kunci untuk menghentikan mogok menyusui si kecil. Namun tetap harus diingat untuk tidak memaksakan bayi menyusu langsung. Pemaksaan dapat menyebabkan bayi stress dan semakin tidak mau menyusu.
Selengkapnya »

Hindari Kebiasaan Meniup Makanan Panas, Ini Alasannya!

Image result for blowing hot food

Saat menyantap makanan atau minuman panas, kita cenderung meniupnya agar lebih cepat dingin dan bisa segera dikonsumsi. Namun, sebaiknya kebiasaan tersebut mulai dihindari, karena ternyata bisa memicu hal negatif bagi kesehatan, lho!

Membuka peluang kontaminasi virus dan bakteri
Dengan meniup makanan, potensi kuman maupun virus di mulut untuk berpindah ke makanan akan semakin besar. Jika kita mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi, akan ada peluang untuk tertular juga.

Misalnya virus influenza dan TBC yang penyebarannya bisa secara langsung, bahkan melalui udara. Penyakit lebih serius seperti hepatitis juga bisa menular dengan kegiatan sederhana ini.

Memicu masalah kesehatan
Uap air yang bereaksi dengan CO2 atau gas karbondioksida yang keluar dari mulut, akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid). Karena bersifat asam, hal ini bisa memicu ketidakseimbangan pH dalam darah.

Meski demikian, sejumlah ahli masih memperdebatkan pernyataan ini karena sebagian berpendapat reaksi uap air (H2O) dan CO2 terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Asam karbonat (H2CO3) baru terbentuk pada 25 derajat Celcius, Kc = 1.70 x 10-3. Di samping itu, H2CO3 termasuk asam yang lemah layaknya cuka yang cukup aman jika masuk ke dalam tubuh.

Masalah lain yang mungkin akan timbul adalah jika (makanan) mengandung kalsium oksida (CaO). Saat makanan dengan senyawa tersebut ditiup dan bereaksi dengan CO2 dalam napas, maka akan menghasilkan batu kapur (CaCO3). Endapan CaCO3 dalam jumlah banyak bisa memicu terbentuknya batu ginjal.

Meniup makanan dianggap sesuatu yang tak sopan di negara tertentu.

Meniup makanan panas memang tujuannya untuk membuat makanan jadi dingin dan lebih nyaman untuk dikonsumsi. Namun, di saat bersamaan, makanan atau minuman jadi bercampur dengan bakteri atau virus yang terdapat di dalam mulut. Mulut mengandung banyak mikroorganisme berupa bakteri dan virus yang segera berpindah ketika kamu meniup makanan. Jadi, makanan memang dingin tapi jadi banyak mikroorganisme-nya.

Hal ini juga berlaku untuk para orang tua yang sering meniupkan makanan panas pada anaknya. Makanan untuk anak menjadi penuh dengan mikroorganisme yang berasal dari mulut orang tua. Situasi inilah yang sebenarnya bisa membuat anak menjadi lebih mudah jatuh sakit.

Kasus lain yang bikin meniup makanan panas itu berbahaya adalah reaksi kimia yang menghasilkan asam karbonat. Secara alami, asam karbonat atau H2CO3 merupakan senyawa kimia yang sudah hadir di dalam tubuh untuk mengatur kadar keasaman darah.

Proses meniup makanan membuat makanan menjadi mengandung asam karbonat akibat reaksi kimia yang terjadi antara karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Hasilnya, kadar keasaman darah menjadi tidak stabil dan berbahaya untuk kesehatan, khususnya kesehatan jantung.

Cara terbaik adalah membiarkan makanan untuk beberapa saat. Secara alami, makanan akan menyesuaikan dengan suhu ruangan atau turun secara signifikan jika tidak terkena panas lainnya. Selain itu, anda juga bisa menggunakan kipas untuk memberikan udara sehingga makanan cepat dingin dan lebih nyaman dikonsumsi.

Sumber:
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/putriana-cahya/3-alasan-menghentikan-meniup-makanan-panas-1/full

https://www.lemonilo.com/blog/sering-meniup-makanan-panas-hentikan-sekarang-juga-karena-inilah-resikonya

Selengkapnya »

Informasi Tahap Kehamilan dari Minggu ke Minggu




Memiliki anak pertama adalah sebuah pengalaman baru terbaik yang dapat dialami oleh seorang calon ibu. Untuk itu calon ibu perlu dibekali oleh pengetahuan yang cukup mengenai perkembangan janin serta tahapan2 yang akan dilalui, sehingga proses kehamilan dapat dimonitor setidaknya secara umum hingga pada tahap persalinan.

Berikut adalah informasi tahap kehamilan dari minggu ke minggu yang dibagi ke dalam tiga trisemester, seperti yang dikutip dari BabyCenter.

Trimester Pertama
Setelah pembuahan dan implantasi, seorang bayi pada awalnya hanyalah sebuah embrio: dua lapisan sel dari mana semua organ dan bagian tubuh akan berkembang. Tumbuh cepat, bayi Anda akan segera seukuran kacang merah dan terus bergerak.

Jantung berdetak cepat dan usus terbentuk. Telinga, kelopak mata, mulut, dan hidung anak laki-laki atau perempuan Anda yang mulai tumbuh juga terbentuk.

2 minggu hamil
Ini minggu yang berpotensi mengubah hidup. Anda akan mengalami ovulasi, dan jika sel telur bertemu sperma, Anda akan segera menuju kehamilan!

Hamil 3 minggu
Bayi Anda adalah bola kecil - disebut blastocyst - terdiri dari beberapa ratus sel yang berkembang biak dengan cepat.

Hamil 4 minggu
Jauh di dalam rahim Anda, bayi Anda adalah embrio yang terdiri dari dua lapisan, dan plasenta primitif Anda berkembang.

5 minggu hamil
Embrio mungil Anda tumbuh seperti orang gila, dan Anda mungkin memperhatikan ketidaknyamanan kehamilan seperti payudara yang sakit dan kelelahan.
embrio pada 6 minggu

Hamil 6 minggu
Hidung, mulut, dan telinga bayi Anda mulai terbentuk. Anda mungkin mengalami morning sickness dan bercak.
embrio pada 7 minggu

7 minggu hamil
Bayi Anda - yang masih berupa embrio dengan ekor kecil - membentuk tangan dan kaki. Ukuran uterus Anda dua kali lipat.

Hamil 8 minggu
Bayi Anda terus bergerak, meskipun Anda tidak bisa merasakannya. Sementara itu, Anda mungkin membuat keputusan tentang tes kehamilan.

Hamil 9 minggu
Hampir satu inci panjang sekarang, bayi Anda mulai terlihat lebih manusiawi. Anda mungkin memperhatikan penebalan pinggang Anda.

Hamil 10 minggu
Bayi Anda telah menyelesaikan bagian paling penting dari perkembangan! Organ dan struktur tersedia dan siap tumbuh.

Hamil 11 minggu
Tangan bayi Anda akan segera membuka dan menutup ke kepalan tangan, dan tunas gigi kecil muncul di bawah gusi.

Hamil 12 minggu
Jari kaki mungil si kecil bisa mengeriting, otaknya tumbuh dengan hebat, dan ginjalnya mulai mengeluarkan urin.

Hamil 13 minggu
Ini minggu terakhir trimester pertama! Bayi Anda sekarang memiliki sidik jari yang sangat indah dan panjangnya hampir 3 inci.

Trimester Kedua

Pada awal trimester kedua, bayi memiliki panjang sekitar 3 1/2 inci dan beratnya sekitar 1 1/2 ons. Sidik jari kecil dan unik kini ada di tempatnya, dan jantung memompa 25 liter darah sehari. Seiring berlalunya minggu, kerangka bayi Anda mulai mengeras dari tulang rawan yang elastis menjadi tulang, dan ia mengembangkan kemampuan untuk mendengar. Anda akan segera merasakan tendangan dan kepakan jika Anda belum melakukannya.

Hamil 14 minggu
Fitur kecil bayi Anda membuat ekspresi yang berbeda. Dan Anda mungkin merasa lebih energik dan tidak terlalu mual.

15 minggu hamil
Bayi Anda dapat merasakan cahaya dan membentuk perasa. Hidung tersumbat? Ini adalah efek samping kehamilan yang mengejutkan.

Hamil 16 minggu
Bersiap untuk percepatan pertumbuhan. Dalam beberapa minggu ke depan, bayi Anda akan menggandakan beratnya dan menambah inci panjangnya.

17 minggu hamil
Kerangka bayi Anda berubah dari tulang rawan lunak menjadi tulang, dan tali pusat tumbuh lebih kuat dan lebih tebal.

Hamil 18 minggu
Alat kelamin bayi Anda cukup berkembang untuk dilihat dengan USG. Lapar? Peningkatan nafsu makan sudah normal sekarang.

Hamil 19 minggu
Maju dan bernyanyi: Bayi Anda mungkin dapat mendengar Anda! Dan jika sisi tubuh Anda sakit, itu bisa berupa nyeri ligamen bulat.

Hamil 20 minggu
Selamat, Anda berada di tengah jalan dalam kehamilan Anda! Bayi Anda lebih banyak menelan sekarang dan memproduksi meconium.

Hamil 21 minggu
Merasa bayi Anda bergerak? Flutters awal itu akan berubah menjadi tendangan penuh. Fakta keren: Dia punya alis sekarang!

Hamil 22 minggu
Bayi Anda mulai terlihat seperti bayi baru lahir mini. Dan perut Anda yang sedang tumbuh mungkin berubah menjadi magnet tangan.

Hamil 23 minggu
Saat Anda bepergian, bayi Anda dapat merasakan gerakannya. Segera, Anda mungkin melihat pembengkakan di pergelangan kaki dan kaki Anda.

Hamil 24 minggu
Bayi Anda panjang dan ramping, seperti telinga jagung. Dan rahim Anda yang tumbuh sekarang seukuran bola sepak.

Hamil 25 minggu
Si kecil Anda mulai menambah sedikit lemak bayi dan menumbuhkan lebih banyak rambut. Rambut Anda mungkin terlihat sangat berkilau juga.

Hamil 26 minggu
Bayi Anda menghirup dan mengeluarkan sedikit cairan ketuban, yang merupakan praktik yang baik untuk bernafas.

Hamil 27 minggu
Merasa geli? Mungkin bayi Anda cegukan. Dia juga membuka dan menutup matanya dan bahkan mengisap jari-jarinya.

Trimester Ketiga

Berat bayi sekitar 2 1/4 pon pada awal trimester ketiga. Mereka bisa mengedipkan mata mereka, yang sekarang olahraga bulu mata. Dan kulit mereka yang keriput mulai melembut saat mereka memakai lemak bayi. Mereka juga mengembangkan kuku, kuku kaki, dan rambut asli (atau setidaknya beberapa persik), dan menambahkan miliaran neuron ke otak mereka. Bayi Anda yang sedang mekar akan menghabiskan minggu-minggu terakhirnya dengan berat badan bertambah. Pada periode penuh, rata-rata bayi memiliki panjang lebih dari 19 inci dan beratnya hampir 7 pound.

Hamil 28 minggu
Selamat datang di trimester terakhir Anda! Mata bayi Anda yang sedang berkembang mungkin bisa melihat cahaya masuk melalui rahim Anda.

\Hamil 29 minggu
Otot dan paru-paru bayi Anda terus matang, dan kepalanya tumbuh untuk memberikan ruang bagi otaknya yang sedang berkembang.

Hamil 30 minggu
Bayi Anda sekarang memiliki berat hampir 3 kilogram. Sementara itu, Anda mungkin berjuang melawan perubahan suasana hati, kecanggungan, dan kelelahan.

Hamil 31 minggu
Tendangan kuat bayi Anda mungkin membuat Anda terjaga di malam hari - dan Anda mungkin merasakan kontraksi Braxton Hicks juga.

Hamil 32 minggu
Bayi Anda bertambah besar! Sementara itu, rahim yang membesar dapat menyebabkan mulas dan napas pendek.

Hamil 33 minggu
Dengan bayi Anda yang sekarang beratnya sedikit di atas 4 pound, Anda mungkin sedang melenggang - dan kesulitan mendapatkan kenyamanan di tempat tidur.

34 minggu hamil
Sistem saraf pusat dan paru-paru bayi Anda sudah matang, dan pusing dan kelelahan mungkin memperlambat Anda.

Hamil 35 minggu
Bayi Anda terlalu pas dalam rahim Anda untuk melakukan jungkir balik, tetapi Anda masih akan merasa sering - jika kurang dramatis - gerakan.

Hamil 36 minggu
Bayi Anda mendapatkan sekitar satu ons sehari. Anda mungkin merasakannya "jatuh" ke dalam panggul saat Anda mendekati tanggal jatuh tempo.

Hamil 37 minggu
Otak dan paru-paru bayi Anda terus menjadi dewasa. Anda mungkin mengalami lebih banyak keputihan dan kontraksi sesekali.

Hamil 38 minggu
Bayi Anda memiliki genggaman yang kuat, yang akan segera dapat Anda uji secara langsung! Sementara itu, waspadai tanda-tanda preeklampsia.

Hamil 39 minggu
Bayi Anda cukup bulan ini dan menunggu untuk menyambut dunia! Jika air Anda pecah, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda.

Hamil 40 minggu
Bayi Anda seukuran labu kecil! Jangan khawatir jika Anda masih hamil - itu biasa melewati tanggal jatuh tempo Anda.

Hamil 41 minggu
Betapa pun nyamannya dia, bayi Anda tidak bisa tinggal lebih lama di dalam diri Anda. Anda akan melahirkan atau diinduksi segera.


Selengkapnya »

Awas Benda Beracun, Lindungi Bayi Anda darinya

Hasil gambar untuk toxic

Moms, sebelum Si Kecil lahir, Anda mungkin tak terlalu mempedulikan situasi dan kondisi di dalam rumah. Akan tetapi, begitu ada bayi, Anda akan berpikir bagaimana caranya agar rumah menjadi tempat paling aman untuknya.

Ya, tanpa Anda sadari ternyata ada banyak hal yang mengancam keamanannya. Contohnya, tak sedikit racun berbahaya di sekitar Si Kecil. Mulai dari kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, dapur dan halaman, kalau kita perhatikan ada benda-benda beracun yang berpotensi meracuni anak.

Apa saja benda yang bisa meracuni Si Kecil?

- Produk pembersih, termasuk pembersih saluran air, pembersih kompor, pembersih toilet, pemutih pakaian, deterjen dan sabun cuci, pembersih furnitur dan pembersih karat.

- Obat-obatan termasuk obat dengan resep dokter, misalnya untuk penyakit jantung, darah tinggi, antidepresi, pil tidur, diabetes, pereda sakit dan lain-lain.

- Aspirin yang dapat menyebabkan gangguan otak dan hati.

- Vitamin terutama suplemen zat besi, baterai, magner, pupuk, pestisida, obat nyamuk, produk cat dan sebagainya.


Cara melindungi anak dari racun di sekitar

Masukkan semua obat ke lemari dan kunci

Anak-anak cenderung aktif sehingga ia akan berinisiatif sendiri untuk menjangkau tempat-tempat yang tinggi. Ia akan mengambil kursi sendiri, naik ke meja dan memanjat lemari. Karena itu, kalau lemari tempat obat-obatan tidak terkunci,  anak akan bisa membukanya.

Jauhkan baterai dari jangkauan anak

Jika termakan, baterai akan bersifat korosif karena asam lambung, sehingga zat kimia di dalamnya terurai dan menyebabkan keracunan.


Beli produk dengan rendah racun

Cek label produk-produk kebersihan rumah tangga yang dibeli dan selalu pilih dengan kadar racun paling rendah.

Benda-benda yang sering tertelan bayi

Anak yang masih balita mudah sekali tertarik untuk memakan benda-benda di sekitarnya yang berwarna menarik atau berbentuk tidak biasa. Anda harus mempastikan bahwa benda-benda tersebut tidak berbahaya jika tertelan oleh anak.

Orang tua mungkin tidak dapat sepenuhnya mengamati anaknya ketika bermain. Untuk mencegah anak memakan barang berbahaya seperti paku, pembersih rumah tangga beracun, insektisida, pemutih, atau obat-obatan, jangan meletakkannya sembarangan dan mudah di jangkau oleh anak.

Berikut 9 barang yang paling beresiko tertelan oleh anak Anda, antara lain:

1. Krayon

Krayon memiliki beraneka ragam warna dan berbau harum, sehingga tidak heran jika anak Anda tertarik untuk memakannya. Krayon kebanyakan terbuat dari lilin dan pigmen tidak beracun yang tidak akan menyebabkan masalah pada bayi jika anak Anda memasukkannya ke mulutnya.

2. Rumput

Rumput yang termakan oleh anak bukanlah masalah besar kecuali rumput tersebut baru saja diobati dengan pestisida. Ketika Anda menyadari hal tersebut, segera beri anak Anda minum air putih yang cukup banyak agar racun pestisida segera terbawa keluar melalui urine. Jika anak menunjukkan tanda-tanda keracunan, segera periksakan kondisi anak ke dokter.

3. Daun dan ranting

Memakan dedaunan dan ranting yang ada di halaman rumah tidak berbahaya bagi anak Anda, tetapi ada kemungkinan bahaya tersedak. Potongan kecil dari daun, kulit batang, dan ranting dapat melewati sistem pencernaan anak Anda, bahkan dapat memperkuat kekebalan.

Jika Anda tahu anak Anda telah menelan ranting tanaman pinus atau tanaman lain yang berdaun tajam seperti jarum, pastikan barang tersebut tidak menusuk kerongkongan anak Anda. Segera periksakan kondisi anak jika anak menangis karena rasa sakit di sekitar lehernya.

4. Air di bak mandi bayi

Terkadang anak akan pipis di dalam bak mandi ketika sedang asik berendam ketika mandi. Urine bayi belum mengandung apa-apa dan tidak akan membuatnya sakit jika tidak sengaja meneguk air di bak mandi.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah sabun di dalam air. Jika Anda menggunakan produk yang dibuat khusus untuk bayi dan anak-anak, Anda tidak perlu khawatir. Tetapi jika Anda menggunakan shampo dewasa, sabun busa atau minyak esensial, Anda mungkin perlu mewaspadai efeknya, seperti diare atau sakit perut.

5. Makanan hewan peliharaan

Makanan hewan peliharaan seperti makanan kucing memiliki warna yang menggoda anak untuk memakannya. Bahaya yang mengancam anak ketika makan makanan hewan peliharaan hanyalah tersedak. Makanan tersebut masih aman terhadap pencernaan anak karena tubuh hanya menganggapnya sebagai protein tambahan.

6. Pasir

Ketika anak bermain di pantai atau bak pasir di taman bermain, besar kemungkinan anak menelan pasir. Pasir di pantai dan bak pasir yang dibiarkan terbuka dapat menjadi tempat buang air besar utama untuk segala macam hewan, terutama burung, tikus, dan kucing liar.

Beberapa hewan dapat membawa penyakit, termasuk toksoplasmosis yang dapat ditularkan melalui kotorannya. Jika anak Anda sakit, seperti demam, muntah, atau mengalami diare setelah menelan pasir, segera periksakan kondisinya ke dokter.

7. Air kolam renang

Anda tidak dapat menghindarkan anak Anda dari meneguk air kolam renang ketika anak sedang belajar berenang. Klorin dalam air kolam renang adalah bahan kimia beracun yang dapat membakar tenggorokan anak Anda dan jika tertelan dalam jumlah besar mungkin dapat menyebabkan sakit perut.

Beberapa penelitian juga menghubungkan paparan klorin untuk kanker tertentu. Jadi perhatikan dengan seksama ketika anak Anda sedang belajar berenang agar tidak terlalu sering membuka mulutnya.

8. Serangga

Lalat, kumbang, semut, serangga, bahkan cacing seharusnya tidak menjadi masalah jika termakan oleh anak Anda. Tetapi Anda perlu menghubungi dokter jika naka Anda menelan seekor laba-laba, yang mungkin termasuk spesies yang beracun atau serangga lain yang memiliki sengat, yang berisi sejumlah kecil racun.

9. Permen karet


Anak balita tidak boleh mengunyah permen karet untuk menghindari bahaya tersedak. Tetapi sebenarnya permen karet yang tertelan tidak berbahaya karena akan segera dikelurkan dari tubuh bersama tinja.

Selengkapnya »

Viral, Bayi Diberi Nama Google oleh Orang Tuanya

Viral, Bayi Diberi Nama Google oleh Orang Tuanya

Ada yang mengatakan, pemberian nama bagi sang buah hati adalah doa. Namun bagi pasangan asal Bekasi, Jawa Barat, Andi Cahya (31) dan Ella Karina (27), pemberian nama Google untuk bayi mereka juga mendatangkan ketenaran.

Bayi Google sebenarnya lahir pada 30 November 2108. Namun sosoknya baru viral dalam beberapa bulan terakhir.

Adalah sang ayah, Andi Cahya, yang memilih nama Google untuk bayi berjenis kelamin laki-laki itu. Andi berharap, kelak putranya akan menjadi pemimpin yang baik dan bisa membantu komunitas.

Seperti sudah diketahui, Google diambil dari nama mesin pencari internet paling populer saat ini. Uniknya, Andi tidak memberikan nama tengah atau nama akhir untuk buah hatinya tersebut. Nama anak laki-lakinya hanya “Google”.

Selain Google, Andi juga sudah menyiapkan opsi nama lain bagi bayinya tersebut, yaitu Microsoft, iPhone, iOs, dan Windows. Semua nama memang berhubungan dengan teknologi internet. Maklum, Andi adalah penggemar media sosial sehingga memiliki ide nama-nama tersebut bagi anaknya.

Ditolak Istri

Pemilihan nama yang kurang lazim ini sempat mendapat penolakan dari istrinya, Ella, serta sang kakek. Bahkan untuk beberapa waktu, istrinya enggan menyebut nama sang anak. Stiap kali ada yang menanyakan nama anaknya, Ella hanya menjawab "anak laki-laki". Kepada sang kakek, Andi harus memberi penjelasan khusus mengapa memilih nama Google untuk bayinya. Setelah mengerti arti serta harapan-harapan Andi terhadap sang buah hati, sang kakek pun akhirnya bisa menerima.

“Saya dan istri banyak bertengkar mengenai namanya. Dia juga bertanya kepada saya, mengapa saya tidak sekalian memilih Instagram atau YouTube,” ujar Andi.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa Instagram hanya situs web media sosial, sedangkan YouTube hanya untuk berbagi video,” lanjutnya.

Bayi Google pun sempat viral. Bahkan ketenarannya hingga ke level internasional. Situs Oddity Central sempat mengunggah berita soal bayi Google dan menyebutnya sebagai bayi dengan nama paling aneh di dunia.

Lebih Percaya Diri

Kabar soal bayi Google pun terdengar hingga pihak Google. Pekan lalu, bayi Google menerima hadiah dari Google Indonesia.

“Ada beberapa item sih isinya, penghargaan dan kenang-kenangan buat baby Google. Salah satunya ya jumper yang lagi dipakai baby Google itu,” kata Ella sambil menunjuk foto buah hatinya.

“Pihak Google (Indonesia) mengucapkan selamat dan mendoakan supaya kelak baby Google menjadi anak yang berguna buat banyak orang dan bisa membantu banyak orang,” imbuhnya.

Ella yang awalnya menolak pemberian nama Google untuk sang buah hati, kini berubah pikiran. Ia justru merasa senang atas nama unik tersebut.

“Kita ucapkan banyak terima kasih ya karena sudah dikasih penghargaan dari pihak Google (Indonesia). Jadi ada rasa senangnyalah diperhatikan. Ada rasa lebih percaya diri,” tutur Ella.

Wah, mungkin pengalaman Ella dan suaminya bisa menjadi inspirasi bagi Moms untuk memberikan nama unik bagi sang buah hati (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Kompas)
Selengkapnya »

Awas Bahaya Kesetrum dan Pertolongan Bayi yang Kesetrum

Hasil gambar untuk baby electricity

Telepon genggam atau gadget tentunya sudah menjadi benda yang ‘wajib’ dimiliki oleh para ibu di era digital ini. Meski memiliki fungsi penting, Moms tentu tahu bahwa handphone juga memiliki efek negatif, khususnya bagi anak-anak.

Saat ini, tidak sedikit balita yang sudah mulai kecanduan menggunakan gadget atau telepon genggam milik sang ibu untuk bermain. Kebiasaan ini bukan hanya bisa mengganggu pengelihatan Si Kecil, melainkan juga merusak otak serta saraf-sarafnya.

Namun tahukah Anda? Bukan hanya gadget itu sendiri yang memiliki potensi bahaya. Alat pengisi baterai alias charger juga berisiko untuk mencelakakan Si Kecil. Bukan hanya sekali terjadi peristiwa anak atau bayi mengalami cedera hingga meninggal dunia akibat tersetrum charger telepon genggam

Kasus Tersetrum
Di Indonesia, kasus anak tersetrum charger telepon genggam yang sempat menarik perhatian publik pada Maret 2019. Bocah bernama Yeskiel Tuke asal Desa Hane, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas tersengat listrik pada aliran charger telepon genggam. Menurut keterangan polisi, anak laki-laki berusia tujuh tahun itu diduga tewas karena menggunakan handphone yang tengah diisi dayanya.

Di Amerika Serikat dua tahun silam, juga pernah ada peristiwa bayi tersetrum alat pengisi daya telepon selular. Gabby (19 bulan) asal Kentucky, mengalami luka bakar di bagian bibir karena mengemut ujung charger yang ujung lainnya tertancam di stop kontak.

Nasib Gabby lebih beruntung ketimbang seorang bayi bernama Shehvar asal India. Shehvar juga tersetrum setelah mengemut ujung charger yang masih dialiri listrik. Sayang, nyawanya tak tertolong meski orang tua Shehvar sempat membawanya ke rumah sakit.

Waspada Tersetrum

Berdasarkan kasus-kasus tersebut, Anda tentunya harus memberi perhatian khusus soal penempatan alat-alat elektronik yang bisa membahayakan bagi Si Kecil. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Moms lakukan di rumah agar anak terhindar dari bahaya tersetrum.

1. Usahakan menutup stop kontak dari jangkauan Si Kecil. Moms, bisa menutupnya dengan lakban atau menggunakan penutup khusus yang banyak dijual secara online. Dengan begitu, Si Kecil tentu tidak akan bisa menyentuhnya.

2. Jauhkan benda-benda elektronik atau yang beraliran listrik dari jangkauan Si Kecil. Anda juga bisa membungkus kabel listrik dengan pengaman khusus.

3. Selalu melepaskan alat charger telepon selular dari stop kontak apabila tidak digunakan. Meski terkesan tidak berbahaya, kabel charger tetap bisa mengalirkan listrik yang mengakibatkan anak tersetrum.

4. Selalu perhatikan Si Kecil saat bermain. Bayi dan balita biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk memegang benda-benda yang ada di sekitarnya. Moms, perlu segera memindahkan Si Kecil apabila ia mendekati benda-benda yang berpotensi menimbulkan bahaya tersetrum seperti stop kontak.


Pertolongan Pertama Saat Bayi Tersetrum

Ketika Moms menyadari bahwa Si Kecil tersetrum aliran listrik, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini.

1. Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan jika memang dirasa aman.

2. Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu. Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.

3. Hubungi klinik terdekat.

4. Setelah korban diamankan, cek pernapasan dan denyut jantungnya. Jika napas atau detak jantungnya berhenti, Anda bisa melakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.

5. Tetap bersama korban hingga bantuan kesehatan datang.

Artikel dikutip dari https://www.motherandbaby.co.id/article/2019/9/8/13015/Waspada-Benda-Ini-Bisa-Mengakibatkan-Anak-Tersetrum
Selengkapnya »

Buah yang Dilarang untuk Bayi Tahap MPASI Awal

Hasil gambar untuk orange and tomato

Hindari Jeruk dan Tomat pada MPASI Bayi 6 Bulan

Pengenalan cita rasa makanan kepada bayi bisa dilakukan ketika usianya 6 bulan. Salah satu makanan yang dapat Anda berikan adalah buah. Buah apa yang boleh dicicipi dan tidak boleh diberikan kepada buah hati tercinta?

Hindah Muaris, ahli kulinologi, mengatakan, buah pertama yang sebaiknya diperkenalkan adalah pisang ambon, alpukat, apel, dan pir.

Menginjak 7 bulan, Si Kecil boleh makan melon, semangka, dan pepaya. Setelah usianya 8 bulan hingga 1 tahun, ia boleh mencicipi anggur, tomat, dan jeruk. Ada sebagian ibu yang telah memberikan jeruk dan tomat sebagai buah pertama untuk Si Kecil ketika ia memulai MPASI di usia 6 bulan. Namun, buah ini ternyata dicurigai sebagai alergen atau pencetus alergi bagi bayi-bayi tertentu. Karena itu, sebaiknya berikan Si Kecil jeruk dan tomat bila usianya sudah lebih besar, yaitu 8 bulan ke atas.

Sedangkan buah yang tidak dianjurkan adalah nanas, durian, dan nangka. Ketiga buat tersebut mudah terfermentasi (mengeluarkan alkohol), sehingga tidak baik untuk sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Apapun buahnya, semua itu tergantung dari kemauan Si Kecil sendiri. Jika ia memang hanya mau makan 1 suap buah sehari, tidak masalah, karena di usia ini, buah hanyalah makanan pendamping untuk dikenalkan sejak dini.

Artikel ini diambi dari https://www.motherandbaby.co.id/article/2017/11/9/5125/Hindari-Jeruk-dan-Tomat-pada-MPASI-Bayi-6-Bulan

Selengkapnya »

Wadah Terbaik untuk Menyimpan ASI: Botol Kaca atau Kantong ASI?

Image result for milk storage baby

Untuk menyimpan ASI perah, selama ini orang mengira bahan wadah terbaiknya adalah kaca. Nyatanya, ada bahan wadah lain yang dianjurkan oleh dokter jika memungkinkan. Apa ya?

Menurut pakar laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (SELASI), wadah ASI sangat menentukan ketahanan dan kualitas dari ASI itu sendiri. Terlebih jika penyimpanan ASI ditujukan untuk donor, yang umumnya disimpan dalam jangka waktu lama.

"Wadah ASI yang disimpan lama sebaiknya paling bagus setahu saya adalah stainless steel ya sebenarnya. Tapi itu kan sangat mahal. Bisa juga dipakai kaca, itu nomor dua bagusnya," ujar dr Utami dalam workshop jurnalis 'Infant and Young Child Feeding' yang diadakan di Intercontinental MidPlaza Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Jika memang tidak memungkinkan menggunakan botol kaca, bisa digunakan plastik khusus. Namun memang wadah ini memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah banyak ASI yang menempel di dinding-dinding plastik.

"Kalau disimpannya lama, coba dihitung kira-kira berapa banyak kita jadi kekurangan zat-zat bagusnya ASI," imbuhnya.

Oleh sebab itu, jika penyimpanan ASI akan dilakukan dalam jangka waktu lama sebaiknya gunakan wadah berbahan stainless steel atau kaca. Selain lebih ekonomis, saat ini wadah botol kaca untuk ASI juga sudah banyak dijual di pasaran.

Beberapa waktu lalu dr Asti Praborini, SPA, IBCLC dari RS Permata Depok juga pernah menuturkan aturan penting dalam penyimpanan ASI perah. Selain memilih wadah, menentukan lama penyimpanan juga penting karena bisa disesuaikan dengan di mana ASI perah tersebut akan disimpan.

Lama penyimpanannya beragam, jika disimpan di suhu ruangan (6-8 jam), cooler bag/box (24 jam), kulkas (1-2 hari), freezer 1 pintu (2 pekan), freezer 2 pintu (3-6 bulan), atau deep freezer (6-12 bulan).

ASI yang sudah Ibu perah bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Jika disimpan dengan cara yang benar, maka kualitas ASI tersebut tidak akan berkurang dan masih dapat digunakan.

Metode enyimpanan ASI ini sangat berguna bagi Ibu yang sudah kembali bekerja.

Lama Penyimpanan ASI

Ibu bisa menyimpan ASI dengan berbagai cara, yang berpengaruh terhadap ketahanan ASI:
 • Jika disimpan pada suhu ruangan, ASI bisa digunakan sampai 6 jam ke depan.
 • Jika disimpan pada kotak pendingin (cool box) dengan batu es, ASI bisa digunakan sampai 24 jam ke depan.
 • Jika disimpan di kulkas dengan suhu 4 derajat atau lebih dingin, ASI bisa digunakan sampai 5 hari ke depan. Simpanlah ASI pada ujung dalam kulkas, dan jauhkan dari telur, daging dan makanan mentah.
 • Jika disimpan pada freezer di kulkas satu pintu, ASI bisa digunakan sampai 2 minggu ke depan.
 • Jika disimpan pada freezer di kulkas dua pintu, ASI bisa digunakan hingga 3 bulan ke depan.
 • Jika disimpan pada freezer khusus dengan suhu di bawah minus 18 derajat atau lebih dingin, bisa digunakan hingga 6 bulan ke depan.

Cara Menyimpan ASI
 •Taruh ASI ke dalam wadah yang sudah disterilisasi. Pastikan semuanya bersih untuk menghindari pertumbuhan bakteri di dalam ASI yang akan Ibu simpan. Jangan memasukkan ASI ke dalam gelas plastik minuman kemasan ataupun plastik styrofoam.
 • Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 • Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
 • Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam kulkas selama semalam, baru masukkan ke freezer. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan (+3-6 bulan).
 • Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke dalam kulkas malam sebelumnya, kemudian besok baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas.

Pemberian ASI Perahan
 • Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu).
 • Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
 • Goyangkan wadah ASI secara perlahan dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
 • Jangan gunakan oven/ microwave untuk menghangatkan agar zat-zat penting di dalam ASI tidak hilang.

Sumber:
https://www.nutriclub.co.id/kategori/bayi/nutrisi/tips-menyimpan-asi/
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3455938/kata-dokter-ini-wadah-terbaik-untuk-simpan-asi
Selengkapnya »