Bayi Belajar Bicara, Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Berbahasanya?



Cepat atau lambat anak Anda bisa bicara, yang terpenting, awasi apakah perkembangannya kemudian berjalan sebagaimana mestinya. Seorang bayi bisa menyebutkan kata “mama” di usia 9 bulan. Sedangkan bayi lain baru bisa mengucapkannya ketika menginjak usia 2 tahun. Perkembangan bahasa pada setiap anak memang berbeda.

Berikut ini pertanyaan dari para ibu tentang bagaimana membantu bayi mengembangkan kemampuannya berbahasa.

1. Haruskah saya mengajarkan anak saya bicara? Akan sangat membantu jika dalam kehidupan sehari-hari, orang tua selalu memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukannya. Misalnya ketika sedang memakaikan anak sepatu katakan, “Sekarang Ibu akan memakaikan sepatu di kaki kirimu...”

2. Kapan mulai mengajarkan bayi bicara? Sebelum mulai bicara, terlebih dahulu anak melalui proses “pemahaman”. Proses ini  bermula jika proses mendengar berkembang baik, yaitu dimulai ketika janin memasuki usia 25 minggu. Pada fase terakhir kehamilan, janin dapat membedakan suara yang berbeda-beda.

3. Bagaimana bayi belajar berbahasa? Alam menyediakan alat-alat bantu yang mengagumkan untuk membantu bayi belajar bahasa. Contohnya, bayi memiliki perasaan yang sensitif pada ritme. Pada bahasa tertentu ada penekanan pada suku-suku kata awal sehingga ia memiliki petunjuk. Kalau suku kata ini mendapatkan tekanan berarti selanjutnya akan ada suku kata baru. Otak bayi pun akan membandingkan tekanan-tekanan dan juga kata-kata. Dengan begitu ia semakin banyak memahami dan kemudian ia bisa berbicara.

4. Darimana kita tahu apa yang sudah dipahami seorang bayi? Tidak mudah mengetahui apa yang telah dipahami bayi. Bahkan dengan tes yang dilakukan pada satu per satu obyek belum mengungkapkan hasil apa yang telah dipahami oleh bayi  Oleh karena itu, para peneliti mencoba mencari sinyal-sinyal lain, seperti meneliti seberapa cepat seorang bayi menangkap kata-kata yang diucapkan oleh orang dewasa.

5. Metode bernyanyi. Bayi memiliki kepekaan bawaan untuk alunan musik. Ia sudah mengenal melodi-melodi yang diperdengarkan padanya ketika ia dalam rahim ibunya. Kebiasaannya mendengarkan musik menjadi alat bantu baginya untuk mempelajari bahasa. Dengan bernyanyi (atau pembacaan puisi) ada perbedaan penekanan kata-kata dan ritme yang lebih kuat digunakan daripada pembicaraan biasa.

6. Kata pertama yang sering diucapkan bayi. Setengah dari anak-anak Jerman yang diteliti mengucapkan kata “mama” sebagai kata pertamanya. Hanya 15% yang mengucapkan kata “papa”. Selanjutnya mereka mengucapkan “Auto” (sebanyak 4%), “oma”, “ball”, “wauwau” dan “Haben”

7. Kata yang lebih mudah diucapkan bayi. Ada beberapa huruf yang penyebutannya dapat dilihat. Seperti “M” untuk mama, “B” untuk bola dan”P” untuk pinguin. Bunyi-bunyi ini diucapkan dengan menggunakan bibir yang membuat variasi suara bila ada udara yang dikeluarkan. Namun ada juga huruf yang tidak tampak jelas jika diucapkan. Tidak mengherankan jika anak kecil lebih mudah mengucapkan kata-kata yang menggunakan konsonan bilabial (“mama, papa, bobo”) karena mereka lebih mudah melakukannya. Yang lainnya dapat diucapkan setelah berulang kali mencoba.

8. Mengapa anak perempuan lebih cepat belajar daripada anak laki-laki? Statistik menunjukkan selama 2 tahun pertama kehidupannya, anak perempuan menguasai rata-rata 120 kata sedangkan anak laki-laki hanya 90 kata. Pada usia prasekolah, anak perempuan biasanya kehilangan minatnya pada pelajaran dibandingkan anak laki-laki. Alasan yang mendasari ini belum jelas, kemungkinan besar karena ada proses hormonal yang berperan penting sehingga otak pada anak perempuan matang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Inilah yang menyebabkan anak perempuan lebih mudah memahami bahasa yang abstrak dibandingkan anak laki-laki yang membutuhkan kombinasi antara ungkapan akustis dan optis. Sedikit rumit memang. Jalan tengahnya adalah ayah menunjukkan buku bergambar lalu menunjukkan benda yang ingin diperkenalkan dengan menyebut namanya dengan jelas.

Bila Balita Berbicara Lambat

Pada perkembangan bahasa, setiap balita 1-2 tahun punya kecepatannya sendiri. Cermati kapan saatnya perlu cemas dan kapan untuk santai saja. Deteksi segera jika perkembangan bicara batita terhambat.

Bila balita 1 tahun Anda hanya mampu menyuarakan huruf hidup (vokal) atau nampaknya ia tidak memahami banyak kata-kata Anda, maka sekarang waktunya berkonsultasi ke ahli. Lemah pendengaran adalah penyebab paling umum kelambatan bahasa ekspresif dan reseptif. Kebanyakan bayi baru lahir akan diperiksa fungsi pendengarannya sebelum meninggalkan rumah sakit, tapi tetap saja ada bayi yang tidak dites atau mengalami kehilangan dengar setelah beberapa waktu. Adanya cairan di telinga atau infeksi telinga kronis juga dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk menangkap suara dan memahami bicara.

Bila Anda dan dokter anak Anda mendeteksi adanya problem, bawa balita ke audiologis atau ahli pendengaran, untuk pemeriksaan yang lengkap. Ada juga dokter yang pendekatannya dengan menunggu hingga balita berusia 18 sampai 24 bulan dengan pengamatan penuh. Tapi kalau sampai pada usia ini balita Anda belum juga mengucap sepatah katapun, hubungi pakar profesional untuk bantuan. Mungkin saja ia membutuhkan terapis wicara untuk membantunya mengembangkan kemampuan berbicara.

Ahli patologi bicara akan dapat mendeteksi kelainan lain yang mungkin diderita, termasuk apraxia (kelainan yang menyebabkan otot-otot mulut di wajah tak dapat mengucapkan kata dengan tepat) dan kelambatan perkembangan seperti celebral palsy atau autisme. Kelambatan bicara berdasar pada banyak faktor, dan tidak semuanya punya konsekuensi jangka panjang. Faktor keturunan juga berperan. Batita yang lambat bicara sering pula akibat ada anggota keluarga yang juga lambat bicara.

Rata-rata jumlah kata balita. Anak yang cepat bicara tidak lalu dikategorikan anak jenius atau punya kecerdasan lebih, dan sebaliknya, anak yang lambat bicara bisa saja akan mengejar ketinggalannya dengan cepat. Berikut panduan yang bisa dicermati.
Balita 12 bulan. Bisa mengucap 1 sampai 5 kata dan mengerti 25 kata atau lebih. Ia banyak memakai gerak-gerik tubuhnya seperti melambai dan menunjuk dan bisa mengikuti arahan sederhana.
Balita 18 bulan. Umumnya anak usia ini mampu mengerti paling tidak 50 kata dan mengucapkan paling tidak 30 kata. Balita pun paham pada beberapa jenis kata yang sering didengarnya.
Balita 24 bulan. Mampu menggabung dua atau tiga kata menjadi kalimat, seperti “Apa itu?” atau “Bu minum susu.” Jumlah kosa kata yang dikuasainya bisa lebih dari 100 kata.

Stimulasi untuk memaksimalkan perkembangan bicara batita juga sangat diperlukan. Lakukan beberapa langkah untuk menstimulasi perkembangan bicaranya. Baca Stimulasi Perkembangan Bicara Balita 1-2 Tahun Jika batita masih belum menunjukkan perkembangan yang sesuai tahap usianya, konsultasikan dengan ahlinya.

Artikel ini dikutip dari http://www.ayahbunda.co.id/balita-gizi-kesehatan/bila-perkembangan-bicara-balita-lambat

0 comments: