Pertolongan Pertama Saat Bayi Demam



Demam, merupakan kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja termasuk oleh anak-anak. Beberapa orang tua sering kali kebingungan ketika mendapati anaknya mengalami peningkaan suhu tubuh. Kecemasan yang dialami oleh orang tua akan menimbulkan beberapa tindakan yang berlebihan dalam penanganan demam. Padahal demam merupakan suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh dalam mengatasi infeksi.

Demam tidak membahayakan asalkan tidak menimbulkan dehidrasi, kesadaran menurun ataupun kejang. Demam dapat sebagai tanda pertahananan tubuh yang terjadi dikarenakan adanya benda asing dalam sistem tubuh, misalnya saja anak anda demam setelah diberikan imunisasi . Ini merupakan kondisi yang tidak memerlukan penanganan medis. Selain itu demam dapat pula disebabkan karena adanya virus yang masuk ke dalam tubuh sehingga memerlukan antibiotika. Anda tidak perlu cemas ketika anak demam, pertama kali anda harus mengetahui penyebab demam pada anak. Penanganan yang berlebihan terhadap demam anak, misalnya saja langsung diberikan obat antibiotika dan langsung melakukan cek darah justru sering kali merugikan anak dibandingan dengan menghilangkan demam pada anak.

Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama pada anak demam :

Salah satu gejala yang tampak

Pertama demam dapat disebabkan karena infeksi virus, salah satu yang tampak lesu dan tidak mempunyai gairah untuk bermain. Infeksi virus ditandai dengan batuk, pilek atau diare tanpa darah. Ciri khas infeksi demam yang disebabkan oleh virus adalah demam yang tinggi pada hari 1-2 hari, biasanya pada hari ke 4-5 naik tetapi tidak setinggi pada hari pertama, umumnya pada hari ke 6-7 akan pulih sesuai dengan kondisi sebelumnya, sehingga dalam penanganan demam yang terinfeksi virus tidak memerlukan antibiotika ataupun cek darah.

Kompres dengan air hangat

Apabila penyebab demam adalah infeksi virus, anda dapat memberikan pertolongan pertama dengan cara mengompres menggunakan air hangat. Air hangat dapat langsung pada pusat tubuh sehingga akan menurunkan suhu secara otomatis. Hindari menggunakan alkohol atau air dingin. Alkohol akan berbahaya karena uapnya berdampak buruk ketika terhirup oleh bayi. Anda juga dapat menggunakan plaster kompres yang sering kali banyak ditemui dipasara.

Selalu Periksa suhu tubuh

Anda dapat mengontrol suhu tubuh anak dengan menggunakan termometer, suhu normal pada anak berkisar antara 36-37 derajat celcius,sehingga apabila anak anda memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi 37 derajat maka dapat diberikan terapi ringan terlebih dahulu, misalnya dengan banyak minum air putih sehingga anak anda tidak mengalami kekurangan cairan.

Berikan obat penurun demam

Anda dapat memberikan obat penurun demam khusus anak sesuai dengan usia, salah satunya adalah dengan memberikan parasetamol. Parasetamol merupakan obat penurun demam yang dianggap memiliki efek samping yang rendah pada tubuh bayi. Meskipun begitu sebaiknya anda membaca petunjuk dokter agar tidak mengalami resiko gangguan fungsi hati, bila diberikan dengan dosis yang tidak tepat.

Penanganan dokter

Apabila bayi anda demam pada usia 3 bulan, suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat celcius sebaiknya segera diperiksakan ke dokter anak. Selain itu apabila anak demam dengan kondisi urinnya kental dan kakinya sering kali menggerak-gerakan, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan infeksi saluran kemih atau demam yang tidak turun-turun selama 3 hari lebih disertai dengan mimisan atau bintik merah,sebaiknya segera bawa anak anda ke dokter untuk melakukan tes kesehatan.

Semua bayi pasti pernah mengalami demam. Kondisi ini memang umum terjadi pada semua orang, termasuk si Kecil. Dalam ilmu medis, seorang bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

Sebagai orang tua, Anda pasti khawatir dan panik ketika mendapati tubuh si Kecil terasa panas. Anda tidak perlu tergesa-gesa ke dokter ketika menghadapi situasi semacam ini. Ada kalanya demam pada bayi adalah suatu kondisi yang normal terjadi dan bisa ditangani di rumah.

Tidak perlu panik hadapi demam pada bayi

Demam sendiri sebenarnya sebuah gejala. Kondisi ini biasanya menjadi pertanda bahwa tubuh si Kecil sedang melawan penyakit. Contohnya demam karena efek imunisasi. Demam bisa dianggap menjadi bukti sistem kekebalan tubuhnya bekerja dengan baik. Dengan kata lain, kinerja tubuh bayi Anda berjalan normal.

Demam juga bisa menyerang bayi jika dia terlalu lama beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas. Atau bisa juga terjadi ketika Anda memakaikan baju yang terlalu Maka Anda  tidak perlu khawatir secara berlebihan jika tubuh bayi Anda terasa panas, tapi dia masih terlihat aktif dan masih mau minum susu.

Meski begitu, terdapat kondisi tertentu yang membutuhkan perhatian lebih. Anda harus waspada ketika bayi mengalami demam yang disertai dengan tanda-tanda seperti berikut ini:

- Tidak nafsu makan.
- Terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain.
- Tidak responsif.
- Memiliki ruam.
- Uring-uringan saat tidur.
- Pernapasannya terganggu.
- Terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, atau popok tidak sebasah biasanya.
- Kejang.

Selain itu, Anda juga harus segera membawa si Kecil ke dokter jika dia berusia di bawah 3 bulan saat demam. Si Kecil harus cepat ditangani dokter karena demam pada usia tersebut berpotensi menandakan bahwa bayi Anda mengalami kondisi yang serius.

Demam pada usia tersebut butuh perhatian khusus secara medis karena bayi usia tiga bulan ke bawah tidak memiliki lapisan pelindung sel antara aliran darah dan sistem saraf pusat yang cukup tebal. Ini memungkinkan mikroorganisme menyebar dan merusak jaringan saraf dengan cepat.

Bayi usia muda juga tidak menunjukkan tanda-tanda khusus jika mengalami infeksi yang parah. Jadi dibutuhkan tes darah atau tes urine untuk mengetahui apakah ada infeksi serius, seperti meningitis atau pneumonia.

Untuk bayi di atas tiga bulan, bawa si Kecil ke dokter jika demam tidak kunjung turun atau makin parah dalam waktu 24 jam dan jika si Kecil tidak mengonsumsi cukup cairan.

Ukur Suhu Tubuh Bayi Anda

Disarankan untuk mengukur suhu tubuhnya melalui anus karena bagian tersebut dinilai lebih akurat dibandingkan mulut, ketiak, atau telinga. Lagi pula, termometer anus juga lebih mudah diaplikasikan pada si Kecil.

Sebelum mengukur suhu tubuhnya pada anus, Anda harus memastikan termometer dalam keadaan higienis. Sebelum dipakai, cuci bersih menggunakan sabun dan bilas dengan air.

Posisikan bayi Anda tengkurap dalam dekapan Anda, kemudian masukkan termometer yang telah diolesi petroleum jelly secara perlahan-lahan ke anus dengan kedalaman sekitar 2.5 cm.

Tahan termometer selama dua menit hingga terdengar suara notifikasi dari termometer. Setelah itu Anda bisa menariknya secara perlahan dan membaca hasilnya.

Sebagai informasi, suhu tubuh bayi normal berada di kisaran 36-37 derajat Celcius.

Penanganan Demam pada Bayi

Untuk menangani demam pada bayi usia tiga bulan ke atas, Anda bisa melakukan penanganan awal secara sederhana di rumah seperti:

Mandikan bayi Anda menggunakan air hangat. 

Pastikan air tersebut tidak terlalu panas untuk kulit bayi. Mandi air hangat juga memungkinkan si Kecil untuk menghirup udara hangat sehingga melancarkan pernapasannya. Selain itu tubuh si Kecil juga akan terasa lebih rileks.

Setelah itu kenakan pakaian yang nyaman untuk bayi yang sedang demam seperti baju dengan bahan yang tipis. Hindari pakaian tebal dan bertumpuk.

Beri si Kecil asupan cairan yang cukup seperti ASI, susu formula, atau air putih, guna menghindari bayi dari dehidrasi.

Untuk penggunaan obat-obatan, Anda harus konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum memberikannya kepada si Kecil.

Jika demam menyerang bayi berusia tiga bulan ke bawah, sebaiknya langsung bawa si Kecil ke rumah sakit.

Artikel dikutip dari:
http://bidanku.com/pertolongan-pertama-pada-anak-demam
http://www.alodokter.com/tidak-perlu-panik-hadapi-demam-pada-bayi

0 comments: