10 Kebiasaan Umum Orang Tua yang Berbahaya Bagi Bayi



Tanpa kita sadari kita sering melakukan hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi justru menimbulkan bahaya untuk anak. Apakah sajakah itu? Berikut 10 hal di antaranya.

1. Memberikan MPASI atau makanan padat terlalu cepat

Salah satu alasan yang sering kita jumpai adalah rasa khawatir si bayi tidak cukup kenyang dengan ASI saja. Padahal sebelum usia 6 bulan, saluran pencernaan bayi belumlah mampu mencerna makanan padat. Wajar jika kemudian timbul keluhan sembelit, diare, atau malah bayi rewel karena mengalami sumbatan usus.Untuk itu bersabarlah. Tuhan menyempurnakan ciptaannya dengan tahapan-tahapan tertentu. Jika mengalami berat bayi yang tidak sesuai atau kawatir bayi tidak kenyang, lebih baik konsultasi ke dokter untuk mengetahui apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.

2. Melarutkan susu formula dengan air panas dispenser

Melarutkan susu formula dengan air dispenser memang lebih praktis dan cepat. Sayangnya, pemanasan air dispenser tidaklah mencapai suhu titik didih air (kurang lebih hanya 80⁰-90⁰C).Padahal WHO telah menyarankan agar susu formula dilarutkan dengan air yang sudah pernah dididihkan, walaupun bukan berarti harus menggunakannya saat masih mendidih.

Cara yang disarankan adalah didihkan air agar kuman-kuman mati, lalu tunggu hingga suhu turun mencapai 70⁰ C (biarkan 15-20 menit setelah mendidih, atau ukur dengan termometer). Sementara, air dispenser tidaklah dididihkan, dan ada risiko kuman-kuman di dalamnya masih hidup.

3. Memaksa anak makan

Memaksa anak makan biasanya terjadi ketika anak susah makan, proses makannya yang terlalu lama, atau malah makannya berantakan. Saat dipaksa makan, anak bisa saja berontak dan menangis.Memasukkan makanan saat anak menangis atau memberontak bisa saja membuat anak tersedak karena sebagian makanan masuk ke saluran pernapasan. Tentu saja hal ini berbahaya, terlebih bila terjadi pada bayi.

4. Tidak mencuci tangan dengan sabun saat menyiapkan makanan/ minuman untuk anak

Kadang karena terburu-buru, kita seringkali lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Padahal saat menyuapi makan, tangan orangtua pun kadang ikut-ikutan masuk ke mulut bayi.Bila tidak dicucui dengan benar, tentu saja tangan orangtua dapat menjadi sumber kontaminasi makanan anak.

5. Mengunyah dan meniup makanan sebelum memberikan pada anak

Mulut orang dewasa tidaklah benar-benar bersih. Secara alami, tentu saja ada banyak bakteri dan kuman di sana. Mengunyah dan meniup makanan bayi justru dikawatirkan akan membuat mikroorganisme yang berada di mulut orangtua akan berpindah pada anak.

6. Memberikan madu untuk anak usia di bawah 1 tahun

Madu memang kaya akan manfaat. Namun, memberikan madu di bawah usia 1 tahun, dapat meningkatkan resiko infant botulism .

7. Bermain games komputer terlalu lama di depan bayi

Radiasi komputer tidaklah baik untuk bayi. Sinar ini dapat merusak sistem saraf dan perkembangan otak bayi, serta mempengaruhi perkembangan penglihatan bayi dan tulang tengkuk bayi. Ini terjadi karena bayi akan melihat komputer dari sudut pandang dan ketinggian yang tak sesuai. Karena itu janganlah terlalu berlebihan saat menyukai sesuatu, dan jauhkan anak dari paparan sinar komputer sebelum waktunya.

8. Memberikan anak hanya makanan yang ia sukai saja

Saat anak menyukai salah satu jenis makanan, sebagai orangtua kita pun akan sering memberikannya. Saat si kecil hanya mau makan ayam goreng tepung, nuget , kue coklat, maka kita tanpa segan terus-menerus menyediakan makanan tersebut. Kitapun lupa bahwa anak juga butuh berlatih makan dan menyukai sayuran. Lebih parah lagi, kita juga kurang memiliki kesadaran untuk mengontrol kolesterol, lemak darah, atau aneka penyakit yang berhubungan dengan jantung. Kebiasaan seperti ini tentu berakibat buruk pada kesehatan si kecil di masa akan datang bukan. Jadi mari, kita berlatih mengatur menu anak, dan tidak mudah untuk menyerah memperkenalkan sayuran pada anak.

9. Tidak merancang rumah yang aman untuk anak bereksplorasi

Budaya pengasuhan kita memang belum membudayakan rumah yang aman dan layak untuk anak .Misalkan membiarkan colokan listrik tanpa pelindung, tidak menutup pintu usai membuka lemari, tidak memasang pintu penutup untuk setiap ruangan yang berbahaya untuk anak, atau malah tidak mengamankan pinggiran perabot rumah tangga yang runcing agar tidak mencelakai anak.Hal lain yang sering terlupa adalah tetap memasang kain penutup meja (taplak) di rumah. Pinggiran kain yang biasanya menggelambir kadang menarik perhatian si kecil untuk berpegangan. Untuk itu akan lebih bila sementara waktu menyingkirkan hal semacam ini agar tidak mencelakai si kecil saat ia mengekplorasi rumah

10. Menggendong anak sambil merokok

Masih sering kita melihat ayah yang menggendong anaknya sambil merokok. Anak-anak, terutama bayi, masih dalam tahap perkembangan. Dan asap rokok tentu saja akan mengganggu pernapasan mereka; pun bila aktivitas menggendong dan merokok tersebut dilakukan di ruangan terbuka.Tak hanya itu, bagi anak kecil yang supersentisitif, bau dari rokok yang bekas ayahnya hirup, malah bisa menimbulkan alergi dan mengakibatkan anak batuk.

Artikel dikutip dari https://id.theasianparent.com/10-kebiasaan-orangtua-yang-menimbulkan-bahaya-untuk-anak/


0 comments: