Wadah Terbaik untuk Menyimpan ASI: Botol Kaca atau Kantong ASI?

Image result for milk storage baby

Untuk menyimpan ASI perah, selama ini orang mengira bahan wadah terbaiknya adalah kaca. Nyatanya, ada bahan wadah lain yang dianjurkan oleh dokter jika memungkinkan. Apa ya?

Menurut pakar laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (SELASI), wadah ASI sangat menentukan ketahanan dan kualitas dari ASI itu sendiri. Terlebih jika penyimpanan ASI ditujukan untuk donor, yang umumnya disimpan dalam jangka waktu lama.

"Wadah ASI yang disimpan lama sebaiknya paling bagus setahu saya adalah stainless steel ya sebenarnya. Tapi itu kan sangat mahal. Bisa juga dipakai kaca, itu nomor dua bagusnya," ujar dr Utami dalam workshop jurnalis 'Infant and Young Child Feeding' yang diadakan di Intercontinental MidPlaza Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Jika memang tidak memungkinkan menggunakan botol kaca, bisa digunakan plastik khusus. Namun memang wadah ini memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah banyak ASI yang menempel di dinding-dinding plastik.

"Kalau disimpannya lama, coba dihitung kira-kira berapa banyak kita jadi kekurangan zat-zat bagusnya ASI," imbuhnya.

Oleh sebab itu, jika penyimpanan ASI akan dilakukan dalam jangka waktu lama sebaiknya gunakan wadah berbahan stainless steel atau kaca. Selain lebih ekonomis, saat ini wadah botol kaca untuk ASI juga sudah banyak dijual di pasaran.

Beberapa waktu lalu dr Asti Praborini, SPA, IBCLC dari RS Permata Depok juga pernah menuturkan aturan penting dalam penyimpanan ASI perah. Selain memilih wadah, menentukan lama penyimpanan juga penting karena bisa disesuaikan dengan di mana ASI perah tersebut akan disimpan.

Lama penyimpanannya beragam, jika disimpan di suhu ruangan (6-8 jam), cooler bag/box (24 jam), kulkas (1-2 hari), freezer 1 pintu (2 pekan), freezer 2 pintu (3-6 bulan), atau deep freezer (6-12 bulan).

ASI yang sudah Ibu perah bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Jika disimpan dengan cara yang benar, maka kualitas ASI tersebut tidak akan berkurang dan masih dapat digunakan.

Metode enyimpanan ASI ini sangat berguna bagi Ibu yang sudah kembali bekerja.

Lama Penyimpanan ASI

Ibu bisa menyimpan ASI dengan berbagai cara, yang berpengaruh terhadap ketahanan ASI:
 • Jika disimpan pada suhu ruangan, ASI bisa digunakan sampai 6 jam ke depan.
 • Jika disimpan pada kotak pendingin (cool box) dengan batu es, ASI bisa digunakan sampai 24 jam ke depan.
 • Jika disimpan di kulkas dengan suhu 4 derajat atau lebih dingin, ASI bisa digunakan sampai 5 hari ke depan. Simpanlah ASI pada ujung dalam kulkas, dan jauhkan dari telur, daging dan makanan mentah.
 • Jika disimpan pada freezer di kulkas satu pintu, ASI bisa digunakan sampai 2 minggu ke depan.
 • Jika disimpan pada freezer di kulkas dua pintu, ASI bisa digunakan hingga 3 bulan ke depan.
 • Jika disimpan pada freezer khusus dengan suhu di bawah minus 18 derajat atau lebih dingin, bisa digunakan hingga 6 bulan ke depan.

Cara Menyimpan ASI
 •Taruh ASI ke dalam wadah yang sudah disterilisasi. Pastikan semuanya bersih untuk menghindari pertumbuhan bakteri di dalam ASI yang akan Ibu simpan. Jangan memasukkan ASI ke dalam gelas plastik minuman kemasan ataupun plastik styrofoam.
 • Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 • Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
 • Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam kulkas selama semalam, baru masukkan ke freezer. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan (+3-6 bulan).
 • Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke dalam kulkas malam sebelumnya, kemudian besok baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas.

Pemberian ASI Perahan
 • Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu).
 • Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
 • Goyangkan wadah ASI secara perlahan dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
 • Jangan gunakan oven/ microwave untuk menghangatkan agar zat-zat penting di dalam ASI tidak hilang.

Sumber:
https://www.nutriclub.co.id/kategori/bayi/nutrisi/tips-menyimpan-asi/
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3455938/kata-dokter-ini-wadah-terbaik-untuk-simpan-asi

0 comments: